10 Tips Memotret Kembang Api - Sebentar lagi kita akan menemui malam pergantian tahun atau malam tahun baru, malam tahun baru identik dengan kembang api. Kembang api adalah sesuatu yang dapat membangkitkan emosi dalam diri
seseorang, karena tidak hanya cantik dan indah dipandang, tetapi sering
digunakan untuk merayakan momentum yang fenomenal.
Berikut beberapa 10 tips mudah motret Kembang Api :
1. Gunakan Tripod
Mungkin tips yang paling penting adalah tempatkan kamera anda pada
sesuatu yang dapat memastikannya tidak bergerak selama memotret. Ini
yang paling penting dalam memotret kembang api, karena anda akan
menggunakan shutter speed lebih lama yang tidak hanya menangkap
pergerakan kembang api, tetapi juga pergerakan kamera nya itu sendiri.
Cara terbaik untuk membuat kamera anda tetap diam adalah dengan
menggunakan tripod. Tetapkan dalam pikiran anda, bahwa tidak ada yang
lebih baik untuk meredam goncangan kamera ketika memotret selain tripod.
2. Remote Release
Satu cara untuk memastikan kamera anda benar-benar dalam posisi diam
selama memotret kembang api adalah dengan menggunakan remote release.
Langkah yang lainnya adalah dengan menggunakan self timer. Mungkin
langkah kedua ini akan berjalan, tetapi anda harus benar-benar dapat
mengantisipasi kehilangan moment.
3. Framing Potret Anda
Satu dari bagian paling sulit dalam memotret kembang api adalah
menentukan dimana anda harus membidikan kamera. Tantangan yang akan anda
hadapi adalah anda harus membidik sebelum kembang api nya padam – jadi
antisipasi adalah kunci nya. Berikut beberapa poin untuk framing potret
anda :
Survey lokasi lebih awal – perencanaan adalah hal yang penting dan tiba
di lokasi lebih awal dan mendapatkan posisi yang tidak terhalang adalah
sangat penting. Pikirkanlah latar depan dan latar belakang potret anda
dan pastikan anda tidak menginginkan kemeriahan itu terhalang
kepala-kepala orang. Pastikan lokasi kembang api di setting dan ke
langit bagian mana kah kembang api tersebut di arahkan. Pertimbangkanlah
lensa yang akan anda gunakan (hindari pergantian lensa ditengah
pertunjukan kembang api)
Perhatikan Horizons Anda – satu hal yang harus anda pertimbangkan ketika
memotret adalah penempatan posisi kamera anda, apakah sejajar atau
tegak lurus dengan frame yang sudah anda tetapkan. Ini sangat penting
terutama jika anda akan memotret dengan lensa wide dan ingin mendapatkan
elemen latar belakang lain dalam potret anda (misalnya pemandangan
kota).
Vertical atau horizontal? – ada dua cara untuk framing potret dalam
segala jenis fotografi, secara vertical (portrait) atau horizontal
(landscape). Keduanya dapat berjalan dalam fotografi kembang api, tetapi
sudut pandang vertical lebih baik – terutama karena banyaknya
pergerakan vertical dalam kembang api
Ingatlah frame anda – terlalu banyak melihat ke langit secara langsung
daripada melihat melalui view finder. Akibatnya sangatlah penting untuk
mengingat framing anda dan memperkirakannya langsung di langit. Hal ini
membantu anda untuk mengantisipasi waktu yang tidak tepat untuk
memotret, ketika anda melihat jejak cahaya di langit dari roket-roket
yang tidak meledak.
4. Focal Length
Salah satu bagian paling sulit dalam memotret kembang api adalah membuat
kamera anda berada dalam bagian langit yang tepat pada waktu yang
tepat. Sangat sulit terutama jika anda memotret dengan lensa panjang dan
berusaha untuk memotret ledakan kembang api dengan ketat. Gambar
berikut ini diambil dengan lensa zoom. Lensa ini memungkinkan anda untuk
dapat memenuhi frame dengan warna yang menawan.
5. Aperture
Pertanyaan umum dalam memotret kembang api adalah di aperture atau
bukaan berapa. Kebanyakan orang berpikir anda membutuhkan lensa yang
cepat untuk mendapatkannya, tetapi kenyataannya berbanding terbalik
karena cahaya kembang api yang meledak cukup terang. Aperture range
pertengahan sampai terkecil masih dapat berjalan dengan baik dan dapat
digunakan untuk memotret di antara f/8 sampai f/16.
6. Shutter Speed
Mungkin yang lebih penting daripada aperture adalah shutter speed.
Kembang api bergerak dan cara memotret yang paling baik adalah menangkap
pergerakannya, artinya anda membutuhkan exposure yang panjang dan baik.
Teknik dasar yang paling mungkin dikembangkan adalah dengan menggunakan
mode “bulb”. Mode ini memungkinkan anda untuk membiarkan shutter terus
terbuka selama anda menekan tombol shutter (lebih baik lagi menggunakan
shutter release). Menggunakan teknik ini caranya anda tekan shutter
ketika kembang api akan meledak dan tahan terus sampai ledakannya
selesai (biasanya beberapa detik).
Anda juga dapat uji coba dengan beberapa settingan shutter speed untuk mengatahui beberapa efek yang dihasilkan.
Jangan membiarkan shutter anda terbuka terlalu lama. Kembang api sendiri
sudah terang dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya
terlihat, terutama jika shutter anda di setting mode continuous di satu
titik. Lakukanlah percobaan dengan shutter continuous.
7. ISO
Memotret di ISO rendah lebih di utamakan, untuk memastikan kemungkinan
potret yang paling jernih. Tetapkanlah di ISO 100 dan anda akan
baik-baik saja
8. Matikan flash anda
Memotret dengan flash tidak akan memberikan efek apapun dalam kasus ini.
Simpan dalam ingatan anda bahwa flash kamera anda hanya dapat
menjangkau jarak beberapa meter saja.
9. Memotret di mode manual
Focus auto dalam cahaya rendah sangat sulit untuk kebanyakan kamera dan
anda akan berakhir dengan kehilangan moment pentingnya. Sekali anda set
focus anda, anda tidak perlu lagi menggantinya selama pertunjukan
kembang api berlangsung – khususnya jika anda menggunakan aperture kecil
yang dapat meningkatkan depth of field.
10. Mencoba dan review hasil
Lakukan percobaan dengan memotret dari sudut pandang yang lebih luas dan
lebih kreatif, siluet dan orang-orang di sekitar anda yang sedang
melihat pertunjukan kembang api. Mengarahkan kamera ke langit mungkin
dapat memberikan anda hasil foto yang baik, tetapi kadang jika anda
melihatnya dari sudut pandang yang berbeda anda dapat memperoleh
beberapa potret yang sedikit lebih klise dan mungkin lebih spektakuler
dari yang biasa.